Mahasiswi Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Selasa, 18 Maret 2025

Iseng-Iseng Menjadi Kecintaan: Seorang Penari yang Menemukan Mimpinya dari Sebuah Langkah Kecil

Dulu Hanya Iseng, Kini Jadi Inspirasi: Cerita Seorang Penari Hebat Yang Berhasil Tampil di Panggung besar


Sumber Foto: Doc. Pribadi


Jakarta, 18 Maret 2025 – Menari bukan sekadar gerakan tubuh bagi Tri Atmidini. Bagi gadis berbakat kelahiran tahun 2005 ini, menari adalah bagian dari hidupnya, sebuah seni yang telah ia tekuni sejak kecil. Dari panggung kecil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hingga tampil di ajang pencarian bakat nasional (Trans Tv), Tri membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawanya mencapai kesuksesan di dunia seni tari.

Awal Mula Perjalanan di Dunia Tari

Sumber Foto: Doc. Pribadi

Tri Atmidini – pertama kali mengenal dunia tari saat berusia lima tahun. Saat itu, ia mengikuti kelas tari di TMII hanya karena bujukan orang tuanya. "Awalnya, saya disuruh ikut tari karena dijanjikan hadiah boneka. Saya belum benar-benar memahami seni tari, tapi saya menikmatinya," kata Tri sambil tersenyum saat diwawancarai.

Namun, seiring waktu, kecintaannya terhadap tari semakin tumbuh. Saat duduk di kelas 3 SD, sanggarnya pindah ke Jl. Sumur Bungur No.51, RT.1/RW.3, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, di bawah naungan Sanggar Swargaloka. Pada usia remaja, tepatnya di kelas 8 SMP, ia mulai menyadari bahwa tari adalah bagian dari dirinya. “Saat itu, saya menerima bahwa ini bukan hanya aktivitas sampingan, tetapi memang bakat dan passion saya,” ujarnya.

Sanggar Tari Swargaloka

Sumber Foto: Doc. Pribadi


Meniti Prestasi di Panggung Nasional

Dari sekadar hobi, tari kemudian mengantarkan Tri Atmidini ke berbagai kompetisi dan panggung bergengsi. Beberapa pencapaian yang telah diraihnya antara lain:

  • Peserta Tari di Istana Negara, peringatan HUT RI ke-72 (2017)

Sumber Foto : Doc. Pribadi


  • Juara 1 di Indonesia Mencari Bakat (Trans TV) sebagai Penari Ksatria Final (2022)

Sumber Foto : Doc. Pribadi



  • Penari di Festival Musikal Indonesia dengan judul "Tahta Mas Rangsang" (2022)

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Sumber Foto : Doc. Pribadi



  • Juara Harapan 3 di Festival Selaras Pinang Masak XIII, HUT Provinsi Jambi ke-66 (2022)

Sumber Foto : Doc. Pribadi


Sumber Foto : Doc. Pribadi



  • Penari dalam acara "Setapak Perubahan Polri" (2024)

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Sumber Foto : Doc. Pribadi


Pengalaman tampil di berbagai acara besar memberinya banyak pelajaran. “Di atas panggung, apa pun bisa terjadi. Misalnya, kostum yang kurang kuat bisa saja jatuh. Kami sebagai penari harus tetap tenang dan memastikan penonton tidak menyadari kesalahan itu,” ungkapnya.

Selain pengalaman berharga, dunia tari juga membuka peluang finansial. “Menari bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Dari setiap pementasan, ada honor yang diberikan untuk tenaga dan waktu yang kami curahkan,” katanya.


Lebih dari Sekadar Tari: Belajar Makeup hingga Teater

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Di Sanggar Swargaloka, Tri Atmidini tidak hanya belajar menari. Ia juga mendalami berbagai aspek seni pertunjukan lainnya. “Saya belajar makeup panggung, cara memakai kostum, memasang konde, dan aksesori kepala lainnya. Selain itu, saya juga belajar dasar-dasar teater dan drama wayang,” jelasnya.


Sumber Foto : Doc. Pribadi

Bagi Tri, dunia tari bukan hanya soal gerakan, tetapi juga bagaimana menyampaikan emosi dan cerita melalui tubuh. “Menari itu seperti berbicara tanpa kata-kata. Saya bisa menuangkan perasaan saya dalam setiap gerakan,” ujarnya penuh semangat.

Rahasia Tampil Maksimal di Panggung Besar

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Menjadi seorang penari profesional tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga disiplin dalam latihan. Tri membagikan beberapa tips agar bisa tampil sempurna di panggung besar. “Pemanasan sebelum menari itu wajib, begitu juga dengan pendinginan setelah latihan atau pertunjukan. Selain itu, yang paling penting adalah percaya diri. Ketika kita yakin dengan diri sendiri, penonton juga akan melihat kepercayaan diri itu,” ungkapnya.

Menari, Sebuah Perjalanan Hidup

Sumber Foto : Doc. Pribadi

Tri Atmidini tidak pernah menyangka bahwa takdir akan membawanya menjadi seorang seniman tari. “Dunia tari itu luas, penuh dengan berbagai gaya dan teknik dari berbagai budaya. Saya harus berlatih keras untuk menguasai ketangkasan, fleksibilitas, dan daya tahan tubuh,” katanya.


Sumber Foto : Doc. Pribadi


Baginya, tari adalah seni yang menyatukan banyak elemen—gerakan, ekspresi, musik, kostum, dan panggung. “Dunia tari juga penuh dengan kolaborasi, baik dengan sesama penari, koreografer, maupun tim produksi lainnya. Setiap pertunjukan selalu memberi pengalaman baru,” jelasnya.


Sumber Foto : Doc. Pribadi


Dengan perjalanan yang telah ia tempuh, Tri Atmidini kini semakin mantap menjadikan tari sebagai bagian dari hidupnya. “Saya ingin terus berkembang dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai seni budaya Indonesia,” tutupnya dengan penuh keyakinan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://azzarahanynf.blogspot.com/2025/03/pesona-balimau-tradisi-minangkabau.html

Hiburan Tuan Muda

 "Hiburan Tuan Muda": Ketika Panggung Jadi Cermin Sosial dan Kritik Anak Muda Jakarta Jakarta, Mei 2025 — Gemerlap cah...

tari dibulan ramadan