"Hiburan Tuan Muda": Ketika Panggung Jadi Cermin Sosial dan Kritik Anak Muda Jakarta
Jakarta, Mei 2025 — Gemerlap cahaya, hentakan irama Betawi, dan gerak tubuh penuh makna menjadi sorotan dalam pertunjukan tari bertajuk Hiburan Tuan Muda yang digelar Swargaloka di Setu Babakan. Namun di balik pesonanya, pertunjukan ini menyimpan pesan tajam dan refleksi sosial yang menggugah: panggung hiburan tak selalu seindah yang tampak.
Hiburan Tuan Muda bukan sekadar pertunjukan tari. Ia adalah suara generasi muda yang lelah dituntut selalu tampil sempurna. Mereka menari, berharap, dan terus berjuang, meski panggung yang dijanjikan tak sebebas seperti yang dibayangkan. Lewat kolaborasi tari, musik, dan teater, karya ini menyajikan potret satir bagaimana dunia hiburan menjadi ruang sirkus modern—penuh tuntutan, eksploitasi, dan manipulasi, khususnya terhadap mereka yang berada di balik layar.
Dalam sinopsis resminya, disebutkan:
> “Dalam dunia hiburan, tak jarang yang tampil megah di depan mata ternyata menyimpan cerita yang jauh berbeda di balik layar. ‘Hiburan Tuan Muda’ mengangkat kisah tentang sekelompok penari yang diundang dalam sebuah kompetisi dengan janji hadiah besar. Mereka berlatih keras, menari dengan seluruh tenaga dan harapan, tapi tanpa sadar semua itu bukan hanya sekedar pertunjukan, melainkan tontonan sembunyi yang dikemas untuk penikmat khusus, hanya bisa disaksikan dari balik kaca.”
Lebih dari itu, karya ini mencerminkan bagaimana media sosial, reality show, dan konten viral telah menjadikan tubuh dan emosi manusia sebagai komoditas demi engagement dan kepuasan penonton. Dengan terinspirasi lirik lagu Betawi Jali-Jali, pertunjukan ini bertanya: apakah kita sedang menikmati sebuah pertunjukan... atau sedang menjadi bagian darinya?
Ditangani langsung oleh kreator muda penuh talenta, pertunjukan ini digarap oleh Bathar Asd sebagai koreografer, Bagas Putroe (komposer), Dentan Pditoo (kostum), Gugi Gajah (lighting), dan Rmdandy_ (produser). Puluhan penari muda turut memeriahkan panggung, menjadikan karya ini simbol nyata suara anak muda yang tidak ingin lagi dikendalikan oleh kekuasaan.
Swargaloka sekali lagi membuktikan diri sebagai ruang seni alternatif yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran. Hiburan Tuan Muda tidak hanya menari di atas panggung—ia menari di hati para penontonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar