Terbukti! Mencintai Budaya Indonesia mampu Mengubah Perjalanan Hidup dan Masa Depan Seseorang, melalui Hobi.
Sheila dan Sheili Diani Jaya: Si Kembar Pencinta Tari yang Menari dari Hati
![]() |
Sheila Diani Jaya & Sheili Diani Jaya |
Dua sosok muda penuh talenta, Sheila dan Sheili Diani Jaya, adalah kembar identik berusia 22 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan mereka di Universitas Negeri Jakarta. Mereka lulus dari Fakultas Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Tari. Sejak kecil, dunia seni telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup mereka, khususnya seni tari yang telah mereka tekuni sejak usia lima tahun.
Kecintaan mereka pada seni tidak terbatas hanya pada tari. Mereka juga menyukai seni menggambar dan membuat kerajinan. Namun, tarilah yang menjadi pusat perhatian dan dedikasi mereka. Menurut keduanya, seni tari adalah bentuk keindahan yang menyeluruh—karena setiap gerakan, musik pengiring, kostum, hingga riasan dalam tari, terutama tari tradisional, memiliki makna tersendiri. Ini yang membuat mereka memilih untuk mendalami lebih dalam seni tari, baik tradisional maupun modern dance.
Kini, keduanya sibuk sebagai pengajar tari di Sanggar Kita, mengajar ekskul tari di beberapa sekolah, serta melayani les privat untuk acara-acara tertentu. Selain itu, Sheila dan Sheili juga merupakan penari tetap di Batavia Dancer, sebuah kelompok tari yang sudah cukup dikenal di dunia pertunjukan seni di Jakarta.
Selama masa kuliah, mereka aktif menciptakan karya tari. Sheila telah menciptakan tiga koreografi: Askara (inspirasi dari budaya Betawi, DKI Jakarta), Satu Namun Tak Satu (bernuansa Padang, Sumatera Barat), dan Ronggeng Midang (berakar dari budaya Sunda, Jawa Barat). Sementara itu, Sheili juga menghasilkan tiga karya koreografi: Larangan (Betawi, DKI Jakarta), Reswara Wiyoga (Bali), dan Satu Jiwa (bertema Melayu, Sumatera). Keenam karya tersebut mereka hasilkan selama masa perkuliahan pada semester 3 hingga 5, sebagai bagian dari proses kreatif mereka dalam pendidikan tari.
![]() |
Tari Satu Namun Tak Satu (bernuansa Padang, Sumatera Barat) by Sheila Diani Jaya |
Kedua saudari ini juga telah menguasai berbagai tari tradisional dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, serta berbagai jenis tari modern. Sejak kecil, mereka telah mengukir banyak prestasi dalam lomba-lomba tari. Pada tahun 2019, mereka bahkan pernah dikirim ke Thailand dalam program pertukaran budaya—sebuah pengalaman berharga yang membuka wawasan mereka tentang seni tari internasional.
Dalam perjalanan seni mereka, Sheila dan Sheili telah bergabung dengan banyak sanggar, sehingga mereka pun terinspirasi oleh banyak sosok seniman tari. Bagi mereka, tidak ada satu nama pun yang dominan, karena setiap pengalaman dengan berbagai guru tari memberi pelajaran dan pengaruh yang berbeda-beda.
Bagi orang tua atau siapa pun yang ingin memperkenalkan dunia tari kepada anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia, Sheila dan Sheili merekomendasikan tempat belajar seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di sana, siswa bisa memilih untuk mempelajari tari dari daerah tertentu secara fokus. Namun, jika ingin mengenal tari nusantara yang lebih beragam, mereka menyarankan belajar di sanggar seperti Sanggar Kita milik mereka yang menawarkan pelajaran tari dari berbagai daerah di Indonesia.
![]() |
Sheila dan Sheili bersama anak didiknya "Sanggar Tari Kita" |
Murid Sheila dan Sheili (Sanggar Tari Kita) juga berhasil mencuri perhatian juri dan penonton dalam event perlombaan "Gebyar Kreativitas Anak Indonesia 2025" di Autrium The Park Pejaten pada tanggal 17 Mei 2025 dengan penampilan tarian Rancabana dari kategori B usia 8–10 tahun. Tarian ini berhasil meraih predikat Harapan 1 dan mengantongi hadiah berupa voucher belanja dan uang tunai senilai Rp500.000, sertifikat penghargaan, serta piala eksklusif. Peserta tampil percaya diri dengan kostum tradisional yang mencolok dan gerakan tari yang energik namun tetap mengedepankan keindahan tradisi. Penampilan ini membuktikan bahwa seni budaya masih tumbuh subur di hati generasi muda.
Sheila dan Sheili juga mencermati tren tari masa kini yang sedang ramai di media sosial, seperti TikTok. Tari modern seperti dance cover K-Pop dan gerakan viral mudah ditiru banyak orang. Namun, tren tari tradisional juga mulai bangkit kembali, contohnya adalah Tari Ratu Kota Jakarta—tari kreasi Betawi dari Sanggar Swargaloka yang sempat viral dan kini menjadi tema lomba tari di berbagai platform digital.
![]() |
Foto: Doc. Pribadi |
Sheila dan Sheili Diani Jaya adalah contoh nyata bahwa seni tari tidak hanya bisa menjadi hobi, tetapi juga jalan hidup yang bermakna. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka terus menari, mencipta, dan mengajar dari hati—membawa warisan budaya Indonesia ke generasi masa depan dengan langkah anggun dan penuh cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar