Mahasiswi Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

Selasa, 22 April 2025

Menari di Persimpangan Zaman – Seni Tari Indonesia dalam Arus Modernisasi dan Teknologi

Tajuk Rencana: “Tari Bukan Cuma Tradisi — Ini Gaya Hidup Baru Anak Muda!”

Seorang pemuda mengenakan streetwear (jaket oversized, sneaker putih) sedang menari gaya bebas dengan sentuhan gerakan tari tradisional (misal gerakan tangan Saman) di sebuah skatepark penuh mural seni urban. Terdapat semangat ekspresi, kebebasan, dan elemen budaya lokal (seperti motif batik di celana atau jaket). Matahari sore memberikan vibe hangat. Sumber Foto: doc.pribadi.


Di tengah gemerlap kota dan gaya hidup modern, generasi muda Indonesia mulai mendefinisikan ulang identitas budaya mereka. Sebuah potret penari muda dengan balutan busana tradisional dan streetwear mencerminkan semangat zaman: tradisi tak lagi dibatasi oleh masa lalu, tapi hidup berdampingan dengan tren kekinian. Tarian kini menjadi bahasa ekspresi diri, simbol kebanggaan, dan jembatan antara warisan leluhur dengan dunia digital. Ini bukan sekadar gerak, melainkan pernyataan: budaya adalah gaya hidup masa depan.

Budaya = Keren. Tradisi = Tren.

Dulu seni tari identik dengan panggung resmi dan gerakan klasik. Sekarang? Tarian adalah bahasa keren anak muda! Dari TikTok sampai panggung festival, gerakan tari jadi cara Gen Z berekspresi, berkreasi, bahkan berkomunikasi. Indonesia pun nggak mau ketinggalan — dari Tari Saman viral, koreografi Tari Jaipong remix, sampai dance battle di rooftop mall.

Seni tari Indonesia tengah mengalami kebangkitan yang dinamis pada tahun 2025. Dari festival budaya hingga kompetisi nasional, tarian tradisional dan kreasi baru tampil memukau, menjadi simbol kekayaan budaya sekaligus sarana ekspresi generasi muda.

Di Makassar, perayaan Cap Go Meh 2025 menampilkan Tari Kreasi Harmoni Nusantara, yang memadukan tarian dari berbagai daerah seperti Sulawesi Selatan, Bali, Betawi, dan Jawa Barat, mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman. Sementara itu, iForte National Dance Competition 2025 menarik ratusan peserta dari 127 kota, memberikan ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan diri melalui tarian yang menggabungkan unsur tradisional dan modern

Namun, di tengah semarak ini, seni tari Indonesia menghadapi tantangan besar dalam era digital. Kemendikbudristek menyoroti perlunya dokumentasi karya maestro tari dan distribusinya kepada khalayak luas. Platform seperti Exprezi mencoba menjawab tantangan ini dengan menyediakan kelas tari daring yang diajarkan oleh para maestro, membuka akses belajar bagi masyarakat luas.

Media sosial juga memainkan peran penting dalam perkembangan seni tari. Tren tantangan menari atau dance challenge yang marak di platform digital dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan tarian tradisional kepada generasi muda. Anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, David Rafael Tandayu, melihat ini sebagai peluang untuk menggabungkan konsep tari tradisional dan kontemporer, memberikan warna baru bagi para penari.

Selain itu, inovasi unik seperti Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk melestarikan budaya. KRSTI, yang telah diadakan sejak 2010, menggabungkan unsur seni tari ke dalam medium robot, menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam bidang ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga mendukung penggunaan tarian tradisional sebagai sarana promosi budaya Indonesia di kancah internasional, yang berdampak positif pada sektor pariwisata.

Di tengah arus modernisasi dan teknologi, seni tari Indonesia berada di persimpangan zaman. Kolaborasi antara tradisi dan inovasi menjadi kunci untuk menjaga kelestarian budaya sekaligus menjawab tantangan era digital. Dengan dukungan semua pihak, seni tari Indonesia dapat terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang.



Sementara itu, kolaborasi keren antara penari dan musisi, serta masuknya tari ke dalam dunia gaming dan teknologi AR/VR bikin dunia tari makin melekat dengan gaya hidup Gen Z.

Jadi, jangan anggap tari cuma soal kostum dan panggung. Bagi Gen Z, tari adalah panggung eksistensi. Ini waktunya kita dukung lebih banyak ruang, platform, dan kesempatan agar anak muda bisa menari tanpa batas — secara harfiah dan digital.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://azzarahanynf.blogspot.com/2025/03/pesona-balimau-tradisi-minangkabau.html

Hiburan Tuan Muda

 "Hiburan Tuan Muda": Ketika Panggung Jadi Cermin Sosial dan Kritik Anak Muda Jakarta Jakarta, Mei 2025 — Gemerlap cah...

tari dibulan ramadan